Larangan Suami-Istri Saat Umroh. Umroh dan haji adalah ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan oleh jutaan umat Muslim dari seluruh dunia setiap tahunnya. Bagi pasangan suami-istri, momen umroh dapat menjadi pengalaman spiritual yang sangat berarti. Namun, perlu diingat bahwa terdapat beberapa larangan dan aturan khusus yang perlu diikuti oleh pasangan suami-istri saat menjalankan ibadah umroh. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang larangan-larangan tersebut agar perjalanan umroh Anda berjalan dengan lancar dan berkat.
1. Larangan Bercampur antara Suami dan Istri
Salah satu larangan utama yang harus diperhatikan oleh pasangan suami-istri saat umroh adalah larangan bercampur (khalwat). Artinya, selama pelaksanaan ibadah umroh, suami dan istri tidak diperbolehkan untuk berdua-duaan atau berdekatan secara romantis. Sebagai gantinya, mereka harus tetap menjaga jarak dan selalu berada dalam kelompok jamaah yang berbeda selama ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Segera Booking Umroh Akhir Tahun 2023, Sisa 20 Seat2. Tidak Boleh Melakukan Sentuhan yang Romantis
Selain menjaga jarak, pasangan suami-istri juga dilarang melakukan sentuhan atau perilaku romantis selama umroh. Hal ini termasuk di antaranya berpegangan tangan, berpelukan, atau mencium satu sama lain. Umroh adalah ibadah yang fokus pada hubungan spiritual dengan Allah, dan menjauhkan diri dari hal-hal duniawi menjadi bagian penting dari proses tersebut.
3. Larangan Mengenakan Pakaian yang Menonjolkan Bentuk Tubuh
Pasangan suami-istri juga harus mengenakan pakaian ihram yang layak dan sopan. Bagi wanita, pakaian ihram harus longgar dan tidak menonjolkan bentuk tubuh. Hindari pakaian yang transparan atau ketat, karena ini bertentangan dengan semangat kesederhanaan dan kepatuhan dalam ibadah umroh.
4. Larangan Berdebat atau Bertengkar
Perjalanan umroh bisa menjadi momen yang menantang secara emosional, terutama karena banyaknya jamaah yang berduyun-duyun ke tempat-tempat suci. Namun, pasangan suami-istri harus tetap menjaga kesabaran dan menghindari konflik atau pertengkaran selama ibadah umroh. Sebaliknya, mereka harus saling mendukung dan menciptakan atmosfer yang penuh kedamaian dan kebersamaan.
5. Tidak Boleh Mencabut Rambut atau Memotong Kuku
Selama menjalankan umroh, ada beberapa tindakan fisik yang menjadi larangan bagi pasangan suami-istri. Salah satunya adalah larangan untuk mencabut rambut atau memotong kuku. Ini termasuk dalam bentuk i’tam, yaitu berpuasa dari beberapa hal selama berada di dalam ihram. Kebersihan tetap penting, namun tindakan-tindakan ini harus ditunda hingga umroh selesai.
Kesimpulan
Perjalanan umroh bagi pasangan suami-istri adalah kesempatan yang luar biasa untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan dalam rumah tangga. Namun, larangan-larangan yang berlaku selama umroh harus dipatuhi dengan penuh kesadaran dan kesungguhan. Menghormati aturan-aturan ini akan membuat ibadah umroh menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi setiap pasangan yang melakukannya.
Baca Juga
Mimpi Melihat Orang Lain Umroh
FAQ
Ya, pasangan suami-istri boleh berbicara selama umroh, tetapi mereka harus menghindari percakapan yang bersifat romantis atau tidak pantas.
Jika terpisah dalam kelompok jamaah selama umroh, tetap tenang dan tetap bersabar. Pastikan selalu berkomunikasi dengan baik dan memiliki titik pertemuan yang jelas.
Penggunaan wewangian atau parfum selama umroh tidak dilarang, tetapi sebaiknya dipilih yang tidak mengandung alkohol.
Ya, larangan-larangan ini berlaku untuk baik umroh maupun haji.
Ingatlah bahwa umroh adalah ibadah suci dan mendekatkan diri kepada Allah. Meningkatkan kesadaran spiritual dan berdoa dapat membantu mengatasi godaan-godaan tersebut.
Pingback: Hukum Umroh dan Haji - Altura Travel